Semenjak saya masuk SMA, lambat
laun ‘kehebohan’ saya tentang hanif sjahbandi mulai menghilang. Saya mulai
terbuai dengan sibuknya kegiatan masa SMA. Hanif pun juga mulai susah untuk
diikuti perkembangan kegiatannya, fbnya sudah tidak aktif. Karena saya ingin
selalu tau gimana kabar hanif sekarang, saya coba cari fb ayah ibunya, dan
ketemu…. langsung saja saya add. Ayahnya bernama Rony Sjahbandi dan ibunya
bernama Tia Aryasa. Ternyata ayah ibu hanif pengguna fb yang cukup aktif, selalu
memposting kegiatan mereka terutama kegiatan anak-anaknya. Seneng banget dong
ya, akhirnya bisa tau gimana kabarnya hanif dan selalu pantau kegiatannya, hehe.
Dari situ saya juga tau, hanif itu 3 bersaudara yang jaraknya antar
kakak-beradik tidak terlalu jauh, dia yang paling tua. Adik pertama namanya
Hisyam Sjahbandi (icam) dan kedua Haykal Sjahbandi (ekal), sepertinya mereka
punya nama tengah tapi saya ga tau hiks, maafkan. Saya seneng tiap liat foto
keluarga mereka, sepertinya mereka keluarga yang bahagia. Kedua orang tuanya
selalu ada untuk anak-anak mereka, dan mereka saling mendukung satu sama lain. Saya
kurang tau pasti apa pekerjaan om Rony dan tante Tia. Dari sinopsis buku hanif
di internet. Di situ disebutkan kalau om Rony sebelumnya adalah seorang
pengusaha, lalu karena suatu sebab, beliau mulai mendirikan sekolah sepak bola
yang diberi nama Two Touch Football
Academy, kemudian dikelola bersama tante Tia. Oya hanif kalo di rumah
panggilannya Aa’ anip (keturunan orang
sunda dari mamanya) terus panggilan buat ortunya itu ayah dan mama. Saya
juga add fb nya icam dan ekal, tapi juga jarang aktif. Sepertinya icam dan ekal
juga jadi ikutan terkenal gara-gara kakanya, haha. Mereka 3 bersaudara yang
lucu, akrab, kocak, pinter main bola, dan ternyata pinter main musik juga.
Zaman hitsnya twitter, hanif juga
punya akun twitter dan Alhamdulillah dia beralih aktif di twitter. Dari situ
saya tau, hanif sering keluar negeri buat menimba ilmu dan turnamen sepak bola.
Tapi saya tidak tau pasti, hanif kemana aja, dan klub apa yang sedang dia
ikuti. Saya juga sering banget mention hanif, tapi gak pernah dibales, wkwk.
Maklum lah mungkin selain dia sibuk, dia juga gak mau pilih-pilih siapa aja
yang mau dibales, takutnya mungkin nanti menimbulkan kesenjangan antarfans
hanif (mungkin lho ya mungkin, hehe).
Hanif itu orangnya baik, dia sosok pekerja keras, cerdas, percaya diri, dan
memiliki prinsip yang kuat (deskripsi
saya berdasarkan pantauan dunia maya :D). Dia juga murah senyum (terlihat dari beberapa foto baik candid atau
enggak), selalu mau buat diajak foto sama fans, dan yang lebih buat saya
kagum… dia adalah sosok yang agamis. Selalu menempatkan Allah di hidupnya,
apapun yang sedang dia kerjakan, selalu pasrah setelah berusaha maksimal dan
meminta pertolongan Allah. Tentunya hal ini berkat orang tua hanif yang ikut
andil besar dalam membentuk karakter anak-anaknya, menjadi seorang bintang
dengan akhlak yang baik nantinya. Tiga bersaudara (the sjahbandi’s)
disekolahkan di SD Islam Al-Azhar Kemang Pratama, sebelumnya hanif sekolah di
TK Al-Marjan. Icam dan ekal melanjutkan di Al-Azhar hingga SMP. Hanif SMP di
International Islamic Secondary School Indonesia. Saat SMA, mereka mulai
berpencar. Icam di SMA Labschool UPI, Ekal mulai jadi santri di SMA Eco
Pesantren Daarut Tauhiid yang baru aja masuk tahun 2016. Lalu hanif? Saya sedih
karena tidak mendapatkan info dimana hanif melanjutkan SMAnya. Apakah masih
lanjut di IISS, apakah home schooling, apakah ada sisipan ‘sekolah formal’ di
klub sepak bola yang dia ikuti sekarang, saya tidak tahu. Yang jelas semua yang
hanif lakukan, pasti pilihan terbaik untuk masa depannya. Oya semua info yang
saya dapatkan itu, murni saya cari sendiri di berbagai sosmed keluarga
Sjahbandi, mohon maaf jika ada kesalahan.
Tahun 2014, saya mulai masuk
kuliah. Dan saya merasa dikhianati, karena ternyata masa kuliah itu tidak
seindah di ftv, yang isinya main-main, pacaran, dll. Saya merasa dibohongi ftv
*cry*. Percayalah masa sekolah jauh lebih menyenangkan daripada masa kuliah. Saat
masa sekolah kita punya waktu istirahat yang sangat banyak, jangan berharap itu
ada di kuliah. Apalagi saya ambil jurusan kedokteran, yang kalau saya ceritakan
bisa menghabiskan waktu 40 hari 40 malam, padahal saya ‘baru’ semester 6 (perjalanan masih panjang rid). Btw ini
kenapa malah cerita tentang kuliah dah? Back to the topic rid. Oya, lanjut
tentang hanif. Harusnya saya mengambil sifat hanif, yang dari kecil sudah
berkecimpung di dunia bola hingga sekarang tetap istiqomah. Saya yang baru aja
masuk kedokteran udah banyak ngeluhnya, kalo inget hanif harusnya saya tetap
istiqomah dengan pilihan yang sudah saya ambil (aaminn ya Allah). Dan di tahun 2014, saya juga mulai main
instagram, yang sampai sekarang ini era instagram sedang hits-hitsnya. Keluarga
Sjahbandi, sepertinya memang keluarga yang upgrade dan up to date. Semua punya
fb, lalu semuanya punya twitter, lanjut semuanya punya instagram yang pastinya
saya follow mereka. Tapi lagi-lagi hanif juga jarang update dan adik-adiknya
juga jarang aktif. Yang tetep istiqomah main sosmed ya orangtuanya, haha mantap
lah, gahoel abiz.
Saya kagum dengan perubahan hanif,
icam, ekal yang dulunya masih kecil imut-imut, sekarang mereka tumbuh sangat
cepat. Ekal yang dulunya paling pendek, sekarang tinggi banget hampir menyamai
hanif (hanif tingginya 180 cm btw, gilaa…)
dan icam jadi yang paling pendek (tapi
yang paling pendek tetep mamanya sih, hehe just kidding tante Tia) juga
jadi paling chubby, haha. Dulu kalau menurut saya yang paling ganteng diantara
mereka bertiga itu hanif, tapi kok sekarang dilihat-lihat icam jadi yang paling
ganteng ya, wadaw. Hanif dan ekal mempunyai kulit hitam sawo matang, tapi kalo
icam kulitnya bisa dibilang lebih putih dari mereka. Ada sedikit cerita dari
icam yang cukup menyedot perhatian saya. Saya tau dari instagram, bukan cerita
dari icam juga sih, tapi berdasarkan analisis saya. Jadi kalau kamu liat ig
icam, nanti ada fotonya icam berdua sama cewek berjilbab putih temen smp nya.
Yang katanya itu pacarnya icam, namanya lala. Tapi lain waktu icam post foto
mereka berdua lagi yang ada lilin sama bunganya, hari dimana ultahnya si lala.
Tante tia komen ‘al-fatihah’. Karena saya penasaran, saya telusuri instagram
lala, dari situ saya tau kalau lala ternyata sudah meninggal (innalillahi wa inna ilaihi rajiun), tapi
saya tidak tahu sebab meninggal nya apa. Mungkin lala adalah salah satu orang
istimewa dan berkesan bagi icam, yang sabar ya icam. Lalu saya baru tau dari ig
tante tia, ternyata icam mengalami osteochondral defect yaitu kerusakan pada
salah satu kartilago artikularis di bagian sendi lutut biasanya akibat trauma
berulang, yang mengharuskan icam menjalani knee arthroscopy dan memakai crutch
untuk sementara waktu, wah syafakillah icam.
Dan kalau ekal sekarang jadi anak
santri yang alim dan kemana-mana selalu pakai peci, serta selalu berusaha untuk
menambah hafalan alquran (wah idaman
banget ya). Ternyata ekal dulu pengurus OSIS lho waktu SMP, wah jiwa
kepemimpinannya pasti keren ni (btw kita
samaan kal, saya juga anak OSIS lho tapi pas SMA, trus ngopo rid? Abaikan).
Tiga bersaudara dengan karakteristik yang berbeda, icam yang kalau dari
foto-fotonya terlihat seperti anak gaul metropolitan, ekal anak santri, dan
hanif anak yang cinta mati sama bola. Tapi ketiganya jangan ditanya lagi
tentang keahlian main bolanya, hehe. Lalu kalau hanif sekarang kabarnya gimana
ya? Lanjut di part 3….
om rony meninggal ya
ReplyDeleteIya, tgl 22 mei 2017, innalillahi wa inna ilaihi raajiun. Saya jg shock denger kabarnya 😢
Delete