Tuesday, March 28, 2017

Hanif Sjahbandi part. 2

Semenjak saya masuk SMA, lambat laun ‘kehebohan’ saya tentang hanif sjahbandi mulai menghilang. Saya mulai terbuai dengan sibuknya kegiatan masa SMA. Hanif pun juga mulai susah untuk diikuti perkembangan kegiatannya, fbnya sudah tidak aktif. Karena saya ingin selalu tau gimana kabar hanif sekarang, saya coba cari fb ayah ibunya, dan ketemu…. langsung saja saya add. Ayahnya bernama Rony Sjahbandi dan ibunya bernama Tia Aryasa. Ternyata ayah ibu hanif pengguna fb yang cukup aktif, selalu memposting kegiatan mereka terutama kegiatan anak-anaknya. Seneng banget dong ya, akhirnya bisa tau gimana kabarnya hanif dan selalu pantau kegiatannya, hehe. Dari situ saya juga tau, hanif itu 3 bersaudara yang jaraknya antar kakak-beradik tidak terlalu jauh, dia yang paling tua. Adik pertama namanya Hisyam Sjahbandi (icam) dan kedua Haykal Sjahbandi (ekal), sepertinya mereka punya nama tengah tapi saya ga tau hiks, maafkan. Saya seneng tiap liat foto keluarga mereka, sepertinya mereka keluarga yang bahagia. Kedua orang tuanya selalu ada untuk anak-anak mereka, dan mereka saling mendukung satu sama lain. Saya kurang tau pasti apa pekerjaan om Rony dan tante Tia. Dari sinopsis buku hanif di internet. Di situ disebutkan kalau om Rony sebelumnya adalah seorang pengusaha, lalu karena suatu sebab, beliau mulai mendirikan sekolah sepak bola yang diberi nama Two Touch Football Academy, kemudian dikelola bersama tante Tia. Oya hanif kalo di rumah panggilannya Aa’ anip (keturunan orang sunda dari mamanya) terus panggilan buat ortunya itu ayah dan mama. Saya juga add fb nya icam dan ekal, tapi juga jarang aktif. Sepertinya icam dan ekal juga jadi ikutan terkenal gara-gara kakanya, haha. Mereka 3 bersaudara yang lucu, akrab, kocak, pinter main bola, dan ternyata pinter main musik juga.

Zaman hitsnya twitter, hanif juga punya akun twitter dan Alhamdulillah dia beralih aktif di twitter. Dari situ saya tau, hanif sering keluar negeri buat menimba ilmu dan turnamen sepak bola. Tapi saya tidak tau pasti, hanif kemana aja, dan klub apa yang sedang dia ikuti. Saya juga sering banget mention hanif, tapi gak pernah dibales, wkwk. Maklum lah mungkin selain dia sibuk, dia juga gak mau pilih-pilih siapa aja yang mau dibales, takutnya mungkin nanti menimbulkan kesenjangan antarfans hanif (mungkin lho ya mungkin, hehe). Hanif itu orangnya baik, dia sosok pekerja keras, cerdas, percaya diri, dan memiliki prinsip yang kuat (deskripsi saya berdasarkan pantauan dunia maya :D). Dia juga murah senyum (terlihat dari beberapa foto baik candid atau enggak), selalu mau buat diajak foto sama fans, dan yang lebih buat saya kagum… dia adalah sosok yang agamis. Selalu menempatkan Allah di hidupnya, apapun yang sedang dia kerjakan, selalu pasrah setelah berusaha maksimal dan meminta pertolongan Allah. Tentunya hal ini berkat orang tua hanif yang ikut andil besar dalam membentuk karakter anak-anaknya, menjadi seorang bintang dengan akhlak yang baik nantinya. Tiga bersaudara (the sjahbandi’s) disekolahkan di SD Islam Al-Azhar Kemang Pratama, sebelumnya hanif sekolah di TK Al-Marjan. Icam dan ekal melanjutkan di Al-Azhar hingga SMP. Hanif SMP di International Islamic Secondary School Indonesia. Saat SMA, mereka mulai berpencar. Icam di SMA Labschool UPI, Ekal mulai jadi santri di SMA Eco Pesantren Daarut Tauhiid yang baru aja masuk tahun 2016. Lalu hanif? Saya sedih karena tidak mendapatkan info dimana hanif melanjutkan SMAnya. Apakah masih lanjut di IISS, apakah home schooling, apakah ada sisipan ‘sekolah formal’ di klub sepak bola yang dia ikuti sekarang, saya tidak tahu. Yang jelas semua yang hanif lakukan, pasti pilihan terbaik untuk masa depannya. Oya semua info yang saya dapatkan itu, murni saya cari sendiri di berbagai sosmed keluarga Sjahbandi, mohon maaf jika ada kesalahan.

Tahun 2014, saya mulai masuk kuliah. Dan saya merasa dikhianati, karena ternyata masa kuliah itu tidak seindah di ftv, yang isinya main-main, pacaran, dll. Saya merasa dibohongi ftv *cry*. Percayalah masa sekolah jauh lebih menyenangkan daripada masa kuliah. Saat masa sekolah kita punya waktu istirahat yang sangat banyak, jangan berharap itu ada di kuliah. Apalagi saya ambil jurusan kedokteran, yang kalau saya ceritakan bisa menghabiskan waktu 40 hari 40 malam, padahal saya ‘baru’ semester 6 (perjalanan masih panjang rid). Btw ini kenapa malah cerita tentang kuliah dah? Back to the topic rid. Oya, lanjut tentang hanif. Harusnya saya mengambil sifat hanif, yang dari kecil sudah berkecimpung di dunia bola hingga sekarang tetap istiqomah. Saya yang baru aja masuk kedokteran udah banyak ngeluhnya, kalo inget hanif harusnya saya tetap istiqomah dengan pilihan yang sudah saya ambil (aaminn ya Allah). Dan di tahun 2014, saya juga mulai main instagram, yang sampai sekarang ini era instagram sedang hits-hitsnya. Keluarga Sjahbandi, sepertinya memang keluarga yang upgrade dan up to date. Semua punya fb, lalu semuanya punya twitter, lanjut semuanya punya instagram yang pastinya saya follow mereka. Tapi lagi-lagi hanif juga jarang update dan adik-adiknya juga jarang aktif. Yang tetep istiqomah main sosmed ya orangtuanya, haha mantap lah, gahoel abiz.

Saya kagum dengan perubahan hanif, icam, ekal yang dulunya masih kecil imut-imut, sekarang mereka tumbuh sangat cepat. Ekal yang dulunya paling pendek, sekarang tinggi banget hampir menyamai hanif (hanif tingginya 180 cm btw, gilaa…) dan icam jadi yang paling pendek (tapi yang paling pendek tetep mamanya sih, hehe just kidding tante Tia) juga jadi paling chubby, haha. Dulu kalau menurut saya yang paling ganteng diantara mereka bertiga itu hanif, tapi kok sekarang dilihat-lihat icam jadi yang paling ganteng ya, wadaw. Hanif dan ekal mempunyai kulit hitam sawo matang, tapi kalo icam kulitnya bisa dibilang lebih putih dari mereka. Ada sedikit cerita dari icam yang cukup menyedot perhatian saya. Saya tau dari instagram, bukan cerita dari icam juga sih, tapi berdasarkan analisis saya. Jadi kalau kamu liat ig icam, nanti ada fotonya icam berdua sama cewek berjilbab putih temen smp nya. Yang katanya itu pacarnya icam, namanya lala. Tapi lain waktu icam post foto mereka berdua lagi yang ada lilin sama bunganya, hari dimana ultahnya si lala. Tante tia komen ‘al-fatihah’. Karena saya penasaran, saya telusuri instagram lala, dari situ saya tau kalau lala ternyata sudah meninggal (innalillahi wa inna ilaihi rajiun), tapi saya tidak tahu sebab meninggal nya apa. Mungkin lala adalah salah satu orang istimewa dan berkesan bagi icam, yang sabar ya icam. Lalu saya baru tau dari ig tante tia, ternyata icam mengalami osteochondral defect yaitu kerusakan pada salah satu kartilago artikularis di bagian sendi lutut biasanya akibat trauma berulang, yang mengharuskan icam menjalani knee arthroscopy dan memakai crutch untuk sementara waktu, wah syafakillah icam.

Dan kalau ekal sekarang jadi anak santri yang alim dan kemana-mana selalu pakai peci, serta selalu berusaha untuk menambah hafalan alquran (wah idaman banget ya). Ternyata ekal dulu pengurus OSIS lho waktu SMP, wah jiwa kepemimpinannya pasti keren ni (btw kita samaan kal, saya juga anak OSIS lho tapi pas SMA, trus ngopo rid? Abaikan). Tiga bersaudara dengan karakteristik yang berbeda, icam yang kalau dari foto-fotonya terlihat seperti anak gaul metropolitan, ekal anak santri, dan hanif anak yang cinta mati sama bola. Tapi ketiganya jangan ditanya lagi tentang keahlian main bolanya, hehe. Lalu kalau hanif sekarang kabarnya gimana ya? Lanjut di part 3….

2 comments:

  1. Replies
    1. Iya, tgl 22 mei 2017, innalillahi wa inna ilaihi raajiun. Saya jg shock denger kabarnya 😢

      Delete

Cerita Yang Tidak Diceritakan

Teman SMA ku pernah bertanya “Rid kamu mau kuliah dimana?” “hmmm, yang jelas bukan di Solo” jawabku. Tapi ternyata takdir ber...